6 Kegalauan Gen Z yang Bikin Kamu Harus Berpikir Keras
Seperti yang kita ketahui bahwa Gen Z atau Generasi NET alias Generasi Internet adalah generasi dengan rentang kelahiran antara tahun 1995 sampai tahun 2000. Anak generasi sebelumnya mengatakan bahwa menjadi Gen Z sangatlah mudah. Bagaimana tidak? Hidup di tengah-tengah teknologi canggih memudahkan Gen Z untuk menjadi apa yang ia inginkan dengan sekejap mata. Hanya membutuhkan paket internet, semua yang diharapkan dengan mudahnya menjadi kenyataan.
Memang sih, cukup mudah menjadi Gen Z, karena semua fasilitas di bumi sudah tersedia sejak lahir. Rasa-rasanya tidak perlu membuang tenaga banyak untuk melakukan aktivitas apapun.
Tetapi, tidak semua kemudahan yang didapatkan Gen Z saat ini membuahkan kebahagiaan. Gen Z pun memiliki beberapa kegalauan, apa saja ya?
1. Banyak Hoax yang Beredar di Internet
Rasa-rasanya semua anak yang tergabung dalam Gen Z sangat setuju dengan hal ini. Pastinya Gen Z mengetahui dengan pasti bagaimana perkembangan hoax yang banyak tersebar di internet. Alih-alih ingin mendapatkan informasi tentang sesuatu yang baru, Gen Z malah mendapati hoax yang tidak lain tidak bukan adalah salah satu karya manusia tangan jahil yang berusaha mempengaruhi cara berpikir seseorang.
Hoax sendiri bisa berupa artikel, broadcast, foto, video, dan lain-lain. Oleh karena itu, Gen Z harus memiliki daya intelektual yang tinggi dalam membedakan apakah berita itu real atau hoax. Salah satu caranya yaitu dengan tidak mudah percaya atas berita dari satu sumber saja, Gen Z pun perlu mengecek dari sumber lainnya.
2. Semakin Meningkatnya Sikap Apatis dan Individualis
Teknologi yang canggih menjadikan Gen Z untuk tidak mempedulikan sekitar. Rasa-rasanya layar smartphone yang hanya beberapa inci lebih menarik dibandingkan kehidupan nyata. Padahal usia Gen Z adalah usia emas untuk menikmati masa muda, salah satunya yaitu dengan berinteraksi secara langsung dengan orang-orang di sekitar seperti keluarga dan sahabat. Jadi sebaiknya jangan hanya sebagai formalitas di instagram stories saja ya.
3. Sangat Mudah Untuk Terjerumus ke dalam Pergaulan yang Salah
Interaksi sosial memang sangat diperlukan antar manusia, tetapi dengan siapa kita melakukan interaksi tersebut. Oleh sebab itu, Gen Z harus lebih hati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain dan dalam melakukan suatu tindakan. Kita memang tidak pernah tahu dengan apa yang akan terjadi di depan, tetapi setidaknya kita sudah melakukan sesuatu untuk meminimalisir jika suatu saat terjadi hal yang tidak diinginkan.
4. Karena Semuanya Instan, Timbulah Malas-malasan
Teknologi sangat memudahkan kegiatan manusia, semua yang kita inginkan dengan mudah bisa kita dapatkan tanpa harus membuang banyak tenaga. Contohnya, jika kita merasa lapar, cukup tekan-tekan layar smartphone maka tak lama kemudian makanan tersebut sudah ada di depan mata. Semuanya sudah serba instan, apapun yang kita inginkan dengan mudahnya untuk didapatkan.
Untuk Gen Z sendiri, hal tersebut sudah biasa mereka lakukan. Karena sejak kecil, Gen Z sudah menikmati yang namanya berbagai kemudahan. Tentu saja hal ini tidak dapat dipungkiri akan berdampak buruk bagi Gen Z, yaitu meningkatnya kebiasaan bermalas-malasan. Walaupun semuanya serba instan, maka tidak dapat dibenarkan untuk menerapkan sikap malas. Gen Z perlu memotivasi diri sendiri serta memutar otak agar kebiasaan malas dapat diatasi.
5. Harus Bisa Mengikuti Perkembangan Zaman dalam Berbagai Bidang
Gen Z diharuskan mengikuti perkembangan zaman agar selalu up to date. Gen Z harus tahu tentang semua hal yang berkaitan dengan bidang fashion, pendidikan, hukum, politik, sosial, ekonomi, dan bidang lainnya. Jika tidak, Gen Z akan ketinggalan zaman atau biasa disebut kuper alias kurang pergaulan.
Gen Z sendiri dikenal sebagai generasi dengan tingkat kegengsian yang cukup tinggi. Jika tidak ingin disebut kurang pergaulan, maka mau tidak mau Gen Z harus selalu mantengin sosial media agar tidak tertinggal jauh oleh orang lain. Tetapi, mantengin sosial media pun harus cerdas ya, akseslah sesuatu yang positif agar paket internetmu tidak terbuang sia-sia!
6. Semakin Maju Zaman, Semakin Banyak Saingan
Walaupun sering disebut sebagai 'Kids Zaman Now', tetapi nyatanya Gen Z tidak boleh diremehkan. Karena nyatanya, di usia yang masih sangat muda, Gen Z sudah mampu menunjukkan kehebatannya. Sebagai contoh, banyak sekali anak-anak berprestasi di tingkat Internasional yang dicetak oleh Gen Z. Selain itu, masih banyak lagi cerita-cerita membanggakan yang datang dari generasi ini.
Namun itu semua tidaklah mudah, di usia yang masih sangat muda Gen Z diharuskan untuk memiliki kualitas diri yang mumpuni. Apalagi di era globalisasi seperti sekarang bagaikan tantangan besar bagi Gen Z, karena setiap individu Gen Z bukan hanya bersaing dengan orang-orang di negara sendiri, melainkan bersaing dengan negara lain pula. Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa Gen Z pun memiliki akan bersaing dengan generasi sebelumnya.
Nah, bagaimana Gen Z? Sejauh ini, apakah sudah mendapatkan sebuah solusi atas kegalauanmu? Atau justru masih ada kegalauan yang tersisa di hati?
Komentar
Posting Komentar