Ada Apa Dengan KPOP?
Okay, setelah kurang lebih empat bulan akhirnya saya kembali menulis di blog. Hi, I'm back🙋🙌
Sesuai dengan picturenya, tema yang akan saya angkat kali ini adalah perihal KPOP. Sebenarnya, tema ini memang sangat sensitif untuk dibahas karena pasti selalu ada pro dan kontra mengenai virus di seluruh dunia ini. Fyi, Indonesia adalah salah satu negara dengan fans KPOP terbanyak di dunia namun jumlah orang yang membenci KPOP pun tak kalah banyak. Perbedaan selera inilah yang membuat isu KPOP tidak akan pernah habis.
Langsung saja, saya akan bahas satu persatu pertanyaan yang saya buat sendiri beserta jawabannya!
Q: Apakah saya seorang penggemar KPOP?
A: YA! Itu alasan mengapa saya menulis dengan tema ini. Saya ingin mengubah cara berpikir seseorang agar tidak melihat dari sisi negatifnya saja. Saya sudah tidak peduli berapa banyak orang yang akan membenci saya nantinya, tetapi yang terpenting adalah niat saya untuk meluruskan kesalahpahaman bisa tercapai.
Q: Sejak kapan saya menyukai KPOP?
A: Saya menyukai KPOP sejak di Sekolah Dasar. Grup pertama yang saya sukai adalah Super Junior. Dulu KPOP memang tidak booming seperti sekarang, karena akses yang masih sulit untuk sekedar mencari informasi idola yang kita cintai. Tetapi sekarang saya bersyukur, karena di usia yang masih 18 tahun saya bisa mengakses apapun dengan mudah. Dan akhirnya, saya menggemari banyak grup sehingga membuat saya pusing sendiri haha.
Q: Mengapa saya menyukai KPOP?
A: Ada banyak hal yang mendasari saya untuk masuk ke dunia ini. Menurut saya, ketampanan dan kecantikan para idol adalah bonus bagi siapa pun yang melihatnya. Namun, dibalik itu semua kita harus menyadari bahwa mereka bukan hanya mengandalkan visual saja. Kerja keras dan kesabaran adalah dua pedoman yang harus mereka miliki jika ingin menjadi manusia yang populer. Dan sayangnya, itu tidaklah mudah. Jika para non fans KPOP melihat perjuangan para idol sehingga mereka bisa seperti sekarang. Maka saya pastikan, ada beberapa diantara mereka yang mencabut status sebagai non fans.
Saya selalu bergidik dan bertanya, bagaimana bisa mereka tetap sabar dan tidak menyerah dalam waktu yang lama. Sebelum menjadi idol, mereka harus melewati masa trainee yang sangat keras. Perlu waktu yang bukan satu atau dua minggu, tetapi berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Selain itu, banyak tuntutan yang harus mereka lakukan jika tidak ingin terbuang. Saya rasa, kegigihan seperti itulah yang harus dimiliki setiap insan. Karena seperti yang kita ketahui, tidak ada kata keajaiban untuk menggapai kesuksesan.
Q: Jika sekarang saya adalah seorang fans KPOP, maka saya pernah melewati masa dimana saya tidak menyukai ini. Lalu, apa perbedaan yang saya rasakan?
A: Selama saya menjadi seorang fans KPOP, terdapat banyak perubahan dalam diri saya. Perubahan ini tentulah perubahan ke arah yang lebih positif. Bukan hal yang aneh lagi bagi seorang fans KPOP untuk mendapatkan banyak teman baru dan jaringan yang semakin luas. Karena, semua fans pasti merasakannya. Tetapi perubahan yang lebih mendalam adalah soal peningkatan kualitas diri.
Sekarang saya lebih menyadari arti berjuang sesungguhnya. Memimpikan apa yang kita inginkan memang mudah, namun untuk mendapatkannya perlu cucuran keringat dan darah. Dengan melihat perjuangan para idol, saya selalu merasa termotivasi. Seturun apapun mood saya, KPOP berhasil menaikannya. Selain itu, sumber motivasi saya adalah lagu-lagu mereka. Liriknya yang keras dan to the point namun memiliki makna yang mendalam adalah selera saya. Iramanya pun easy listening sehingga selalu terngiang-ngiang di kepala. Ketika mendengarkannya, saya selalu membayangkan bagaimana para idol ketika menciptakan lagu tersebut dan membawakannya dengan tarian yang indah. Itu selalu berhasil membuat saya bahagia.
Q: Bagaimana tanggapan saya tentang non fans yang selalu menghina idol dan fans KPOP?
A: Saya adalah tipe orang yang malas untuk menanggapi orang-orang dengan pikiran pendek. Daripada balik mengatakan hal-hal buruk kepada mereka, saya lebih memilih untuk menjelaskan kelebihan-kelebihannya dengan harapan mereka akan berhenti mencela. Mengaitkan idol KPOP dengan operasi plastik adalah hal yang biasa. Namun yang paling membosankan adalah ketika non fans selalu mengaitkan KPOP dengan hal-hal lain seperti KPOP adalah Iluminati.
Saya selalu bingung ketika ingin menjelaskannya, karena orang yang membenci tak akan pernah memikirkan sekecil apapun kebaikan dari apa yang mereka benci. Non fans hanya perlu sedikit mengetahui tentang KPOP sebelum mereka mengatakan hal buruk apapun. Setiap orang memang memiliki pendapat masing-masing karena isi dari kepala yang berbeda-beda. Tetapi perlu diingat bahwa menyampaikan pendapat ada adab dan tata krama yang harus dipatuhi. Menyampaikan pendapat, harus didasari pula oleh pengetahuan. Menyampaikan pendapat tanpa tahu lebih lengkap adalah sebuah kesalahan.
Q: Apa pesan yang ingin saya sampaikan kepada non fans yang selalu mencela?
A: Tolong berhenti menjudge sesuatu dari apa yang terlihat karena mata hanya mampu mengetahui secara sekilas. Melihat apa-apa yang tampak di luarnya saja tidak bisa dijadikan dasar untuk memberikan suatu label, karena melabeli sesuatu perlu adanya identifikasi dan pemahaman yang detail.
Catatan: Saya tidak ingin membawa menurut agama disini, karena sesuatu yang dibumbui agama akan menjadi isu semakin sensitif. Saya memang bukan orang yang religius, tetapi saya selalu berpegang teguh pada keyakinan jika kita tidak meninggalkan kewajiban sebagai umat yang beragama, maka semuanya akan baik-baik saja. Saya pun melihat dari sisi lain yaitu bahwa mereka pun manusia yang tak lain adalah ciptaan Tuhan. Jika tidak suka, cukup tinggalkan dan selesai. Berhenti juga untuk membawa agama jika untuk mencari keributan belaka. Contohnya seperti dengan mudahnya melabeli sesuatu dengan cap penistaan agama, padahal nyatanya di dalam agama itu sendiri tidak mempermasalahkan hal tersebut sama sekali.
Saya rasa, isu mengenai KPOP pun tidak perlu untuk diperdebatkan. Mulai sekarang, perbaiki diri untuk menjadi pribadi yang tidak pemarah. Jadilah manusia yang cerdas dan maju di setiap kesempatan.
Komentar
Posting Komentar